Melinjo
Melinjo sudah lama di kenal juga sebagai salah satu bahan untuk pembuatan emping, yang di kenal dengan emping melinjo. Terkecuali umum di buat emping, untuk konsumsi biji melinjo juga umum dikerjakan dengan cuma merebusnya saja. Melinjo mempunyai rasa khas 1/2 pahit, tetapi juga gurih serta lezat. Mungkin saja itu yaitu argumen beberapa orang yang suka pada biji melinjo. Walau sekian banyak juga orang yang menjauhi makan melinjo lantaran dikira dapat bikin sakit asam urat. Apakah benar sekian?
melinjo serta faedahnya untuk kesehatan
Buah Melinjo (Gnetum gnemon L.) sudah dipakai juga sebagai makanan di Asia Tenggara serta menurut riset yang pernah dikerjakan, melinjo nyatanya kaya anti-oksidan yang bisa menguatkan ketahanan badan dari radkal bebas. Hal semacam ini seperti yang sudah dikerjakan riset oleh seseorang Peneliti dari Kampus Jember, Tri Agus Siswoyo. Dia menilainya bahwa kesibukan anti-oksidan dalam biji melinjo setara dengan vitamin C. Kesibukan anti-oksidan melinjo ini didapat dari konsentrasi proteinnya yang tinggi, yakni 90-10 % untuk tiap-tiap biji melinjo.
Protein paling utama pada biji melinjo inilah yang diakui sangatlah efisien untuk menanggulangi radikal bebas pemicu beragam jenis penyakit seperti hipertensi, cholesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, dan penuaan awal.
Menurut Tri, melinjo mempunyai potensi besar untuk jadikan juga sebagai bahan suplemen kesehatan lantaran kandungan protein fungsionalnya. Diluar itu, melinjo yaitu tanaman yang gampang tumbuh subur, hingga sangatlah mudah didapat dimanapun.
Hingga sekarang ini telah ada studi resmi perihal pemakaian protein pada biji melinjo juga sebagai sumber anti-oksidan. Bahkan juga, bila pemakaian peptida anti-oksidan dari hidrolisis biji Gnetum gnemon ini sukses, jadi bakal ada suplemen nutrasetikal alternatif yang murah serta aman.
Tak seperti di negara kita ini, nyatanya Jepang sudah lebih dahulu lihat ada potensi anti-oksidan besar dari biji tanaman keluarga Gnetaceae ini. Hasil riset Tri Agus Siswoyo perihal isolasi serta karakterisasi peptida anti-oksidan dari biji melinjo ini sudah membuatnya jadi salah satu penerima dana penelitian dari Toray Science Foundation yang datang dari Indonesia. Toray Science Foundation yaitu suatu yayasan yang didirikan perusahaan tekstil serta serat sintetis paling besar di Jepang.